Matriks Analisis Permasalahan Pendidikan Analisis Produktivitas Kinerja Guru SMK - Tugas Pengelolaan Pendidikan - By Hengky Kusniar
Management of Education
Matriks
Analisis Permasalahan Pendidikan
Analisis
Produktivitas Kinerja Guru SMK
Hengky
Kusniar
(1601032), International Program on Science Education, Universitas Pendidikan
Indonesia
A.
Rasional
Sekolah
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Undang-undang Negara Republik Indinesia Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1).
Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam membangun kesejahteraan Negara
Indonesia. Dengan adanya maka diharapkan mampu meghasilkan Insan – insan cerdas
dan berkuaitas yang mampu membangun negeri untuk bersaing di kancah nasional
ataupun internasional. Salah satu sarana pendidikan yang mampu merealisasikan
hal tersebut adalah melalui Sekolah menengah kejuruan atau biasa disebut SMK.
Pendidikan menengah
kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya,
sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang
disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 1990). Lulusan SMK mampu menghasilkan tenaga siap kerja berkualitas yang
mampu membangun insfraturuktur dan perekonomian Negara Indonesia.
Dalam menjalankan
peranya di Dunia pendidikan sebagai sarana untuk menciptakan insan yang
berkualitas, Sekolah Menengah Kejuruan memiliki komponen-komponen dalam
menjalankan tugasnya. Salah satunya adalah guru yang bertugas sebagai tenaga
pendidik yang mampu mendidik dan membangun karakter bangsa.
Berdasarkan Undang -
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada Pasal
1 ayat 1 menyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”. Sementara itu pada pasal Pasal 8 Guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dari beberapa aspek tersebut diharapkan mampu
membangun dan memajukan pendidikan Indonesia yang mampu menghasilkan pemuda
harapan bangsa untuk mensejahterakan negara Indonesia, dan Pemerintahpun sudah
memaksimalkan kebijakan dan peraturan untuk menjalankan system pendidikan di
Indonesia.
Tapi pada kenyataannya semua tidak
sesuai dengan rencana. Banyak permasalahan yang terjadi di sekolah menengah
kejuruan yang melibatkan komponen yang ada didalamnya seperti Kepala Sekolah,
Guru Dan Murid. Salah satu masalah yang meresahkan Dunia pendidikan adalah
masalah tawuran seperti kasus yang terjadi di Palembang pada tanggal 23
September 2006 terjadi tawuran antar pelajar yang melibatkan setidaknya lebih
dari tiga sekolah, di antaranya adalah SMK PGRI 2, SMK GAJAH MADA KERTAPATI dan
SMKN 4 (harian pagi Sumatra ekspres Palembang).
Guru yang seharusnya membimbimbing dan
membina para siswa agar berperilaku baikpun tidak melakukan tugasnya dengan
maksimal, bahkan banyak sebagian guru SMK yang memiliki masalah seperti malas
untuk mengajar, penguasaan materi yang tidak baik saat mengajar dan terdapat
kasus yang menyita perhatian Dunia pendidikan di Indonesia yaitu kasus kekerasan
brutal yang dilakukan guru terhadap siswa di SMK Gema Bangsa Tanggerang.
0 Response to "Matriks Analisis Permasalahan Pendidikan Analisis Produktivitas Kinerja Guru SMK - Tugas Pengelolaan Pendidikan - By Hengky Kusniar"
Posting Komentar